169 total views
INN NEWS – Partai Golkar berencana membuat formulasi baru untuk merumuskan sistem politik ke depan.
Hal itu lantaran kata Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Pilkada 2024 seperti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), seperti yang disampaikannya dalam acara perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di SICC, Bogor, Kamis (12/12).
Dia mengklaim hal itu berdasarkan kajian Golkar terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah.
“Ini Pilkada rasa Pilkades, Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat untuk merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara untuk mewujudkan cita-cita reformasi kita,” kata Bahlil.
Bagi Bahlil, tujuan negara bukan hanya demokrasi. Yang benar, kata dia, demokrasi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan.
“Dan tujuan negara kita adalah mensejahterakan kehidupan bangsa, ikut mencerdasakran kehidupan bangsa, dan ikut mengambil bagian dalam ketertiban dunia dan sekaligus menjaga marwah negara kita,” sambungnya.
Tanggapan Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan sambutan di acara yang sama pun menyoroti biaya politik dalam Pilkada yang sangat besar. Sehingga membutuhkan adanya perubahan dalam sistem pemilu agar efisien dan tidak mahal.
“Saya sangat tertarik pemikiran Ketum Golkar, menurut saya hari ini yang paling penting yang disampaikan Ketum Golkar tadi, bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan ada suatu atau ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama,” kata Prabowo.
“Menurut saya, kita harus perbaiki sistem kita. Dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal. betul?” tanya Prabowo dijawab setuju oleh hadirin.
Menurut Prabowo, menang di Pilkada saja ada wajah calon kepala daerah yang lesu. Apalagi yang kalah. Hal itu dikarenakan biaya politik yang tinggi.
“Kita harus berani mengoreksi diri karena itu saya hargai bahwa ketum saudara (Bahlil) itu jeli, itu saya katakan beliau itu cerdas. Makanya nanti anak-anak Indonesia harus banyak makan ikan saudara-saudara?” kata Prabowo.
Prabowo kemudian menyinggung kembali soal usulan perbaikan sistem parpol. Di momen HUT ke-60 Golkar ini, kata Prabowo, harus turut menjadi momen untuk memikirkan perbaikan sistem politik.
“Kalau saya, jangan terlalu denger itu konsultan asing itu, saya sekali lagi saya tidak mau mengajak kita untuk anti orang asing, tidak,” kata Prabowo.
Sebelum menyinggung soal konsultan asing ini, Prabowo sempat menyinggung soal Pilkada yang mengeluarkan banyak biaya. Dia melempar wacana kepala daerah dipilih DPRD.
Kemudian kata Prabowo, belum tentu konsultan asing itu memikirkan Indonesia. Lalu Prabowo menirukan kalimat seolah-olah konsultan asing.
“Kalian, harus bikin demokrasi, sebaiknya kalian kalau bisa tiap 3 bulan Pilkada, belum tentu dia, iya kan,” pungkas dia.