HomeGlobalTop 2 Global: Jokowi Masuk Nominasi Presiden Terkorup Dunia, Presiden Korsel Dikepung...

Top 2 Global: Jokowi Masuk Nominasi Presiden Terkorup Dunia, Presiden Korsel Dikepung Polisi

Published on

spot_img

 303 total views

INN INTERNASIONAL – Publik tanah air dihebohkan dengan berita Presiden RI ke-7, Joko Widodo yang masuk nominasi presiden terkorup dunia hingga penangkapan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol. Kabar ini menjadi trending di X Indonesia.

1. Jokowi Masuk Nominasi Presiden Terkorup Dunia

Presiden RI ke-7, Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan Jokowi, baru-baru ini mendapatkan sorotan internasional setelah masuk dalam nominasi tokoh terkorup dunia tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Nominasi ini menjadi topik hangat di Indonesia, memicu berbagai reaksi dari berbagai pihak termasuk Jokowi sendiri dan para pengamat politik.

OCCRP, yang dikenal sebagai jaringan jurnalisme investigatif global, telah menyatakan bahwa Jokowi masuk dalam daftar finalis ‘Person of the Year in Organized Crime and Corruption’ untuk tahun 2024.

Berdasarkan laporan dari OCCRP, Jokowi berada dalam daftar bersama dengan beberapa pemimpin dunia lain seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani. Namun, pemenang utama dari nominasi ini adalah Bashar Al-Assad dari Suriah.

Jokowi memberikan respons atas nominasi ini dengan menyebutnya sebagai “framing jahat” dan mempertanyakan apa yang sebenarnya dikorupsinya selama masa kepresidenannya. “Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa?” tanya Jokowi dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah. Dia juga menekankan pentingnya bukti dalam setiap tuduhan korupsi, menunjukkan skeptisisme terhadap dasar hukum dari nominasi ini.

Reaksi dari berbagai pihak di Indonesia bervariasi. PDI Perjuangan (PDIP) melalui juru bicaranya, Guntur Romli, menyatakan bahwa nominasi ini bisa menjadi titik awal bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Jokowi dan keluarganya. Namun, KPK sendiri menyatakan bahwa mereka siap menerima laporan dari pihak mana pun yang memiliki bukti konkret mengenai tindak pidana korupsi.

Para pengamat hukum dan politik di Indonesia menilai bahwa nominasi ini menyoroti masalah korupsi yang terus menjadi isu besar di tanah air, meskipun tanpa bukti konkret yang disajikan oleh OCCRP. Jokowi sendiri telah menjadi presiden selama dua periode, di mana banyak inisiatif anti-korupsi dilakukan, termasuk reformasi dalam KPK.

2. Kediaman Presiden Korsel Yoon Dikepung Polisi Untuk Ditangkap

Dalam berita yang juga mengejutkan dunia, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengalami tekanan politik yang sangat besar setelah parlemen Korsel memakzulkan dirinya atas tuduhan pemberontakan. Setelah 11 hari demonstrasi besar-besaran, tuntutan untuk pemakzulan Yoon terpenuhi, meskipun masa depan politiknya masih belum jelas.

Yoon dituduh melakukan pemberontakan dengan memobilisasi militer dan polisi untuk mengancam parlemen dan masyarakat, yang dianggap mengganggu konstitusi.

Parlemen Korsel menyetujui mosi pemakzulan ini dengan mayoritas suara, dan selanjutnya kasus ini akan diuji oleh Mahkamah Konstitusi Korsel yang memiliki waktu 180 hari untuk membuat keputusan apakah Yoon akan dipecat atau tidak.

Sebelum voting di parlemen, Yoon menolak untuk mengundurkan diri dan berjanji akan berjuang sampai akhir, menegaskan bahwa keputusan darurat militer yang dia ambil adalah langkah yang benar untuk mengatasi kebuntuan politik dan melindungi negaranya dari politisi yang ia anggap merusak demokrasi.

Namun, setelah pemakzulan, beberapa anggota penting pemerintahannya sudah ditangkap, termasuk mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun yang diduga menjadi otak di balik pemberlakuan darurat militer.

Situasi ini telah menciptakan ketegangan politik yang dalam di Korea Selatan, dengan banyak warga yang berharap adanya reformasi besar dalam sistem pemerintahan. Demonstrasi massal menunjukkan betapa kuatnya tekanan publik untuk perubahan, dan keputusan Mahkamah Konstitusi akan menjadi penentu bagi masa depan politik Yoon serta stabilitas negara.

Kediaman Yoon kini dikepung polisi dengan membawa surat penangkapan.

Artikel Terbaru

Sambut Imlek dengan Kirab Umbul Mantram di Solo, Indahnya Kampung Jawa-Tionghoa

SOLO - Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, warga Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah gelar Kirab Umbul Mantram di Pasar Gede Solo, Kamis (16/1/2025)

Ramai Keracunan hingga Pemerataan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Harus Mikir Ini!

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh pemerintah Prabowo Subianto telah menarik perhatian banyak pihak karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Di Balik 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

SUKOHARJO - Puluhan siswa SD Negeri 3 Dukuh di Sukoharjo, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG). 

Iran Siap Kirim Bantuan ke Los Angeles: Anda Tidak Sendirian 

INN INTERNASIONAL - Merespon kebakaran di Los Angeles, California, AS, Perhimpunan Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) pada Sabtu menyatakan kesiapannya untuk mengirim tim reaksi cepat khusus, peralatan penyelamatan, dan personel terlatih ke sana.

artikel yang mirip

Sambut Imlek dengan Kirab Umbul Mantram di Solo, Indahnya Kampung Jawa-Tionghoa

SOLO - Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, warga Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah gelar Kirab Umbul Mantram di Pasar Gede Solo, Kamis (16/1/2025)

Ramai Keracunan hingga Pemerataan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Harus Mikir Ini!

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh pemerintah Prabowo Subianto telah menarik perhatian banyak pihak karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Di Balik 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

SUKOHARJO - Puluhan siswa SD Negeri 3 Dukuh di Sukoharjo, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG).