595 total views
AMBON – Minggu, 23 Maret 2025, Rumah Belajar Pancasila (RBP) Ambon menggelar acara buka puasa bersama yang penuh makna di Kompleks Rompis Rumah Tiga, Kota Ambon.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama yang patut dicontoh.
Acara ini dihadiri oleh para murid RBP beserta orang tua mereka yang berasal dari berbagai wilayah seperti Passo, Kopertis, dan Batu Merah. Antusiasme terpancar jelas dari sambutan hangat para orang tua di Kompleks Rompis.
Mereka bahu-membahu mempersiapkan acara, mulai dari mendirikan tenda, menghias lokasi, hingga menyediakan takjil.
Semangat gotong royong ini menciptakan suasana kekeluargaan yang begitu kental, tidak hanya bagi warga setempat, tetapi juga bagi anak-anak dari luar wilayah yang turut hadir.

Di sana tak ada sekat antara Muslim dan Kristen—semua melebur menjadi satu keluarga besar.
Rangkaian acara dimeriahkan dengan berbagai penampilan, seperti tilawah, nyanyian, pembacaan puisi, storytelling, penampilan vocal group, hingga tarian.
Setelah itu, suasana semakin khidmat dengan doa bersama menjelang berbuka puasa, dilanjutkan dengan menyantap hidangan takjil dan makanan berat secara bersama-sama.
Keakraban berlanjut dalam sesi ramah tamah, yang diisi dengan pemberian bantuan dari Yayasan Gandong Maluku berupa meja tulis dan poster bantu calistung (baca, tulis, hitung). Sebagai penutup, seluruh peserta menyanyikan lagu “Gandong” secara serentak, menggema sebagai simbol persaudaraan yang erat.
Acara ini bukan sekadar buka puasa biasa. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi cerminan nyata bagaimana toleransi antarumat beragama dapat tumbuh subur melalui kebersamaan.
Rumah Belajar Pancasila Ambon telah membuktikan diri sebagai “rumah” bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang agama. Di wadah ini, mereka belajar, bermain, dan bertumbuh bersama sebagai satu keluarga.
Keberadaan RBP di Kota Ambon diharapkan terus memberikan kontribusi positif, terutama dalam dunia pendidikan. Salah satu misi mulia yang diusung adalah membantu menurunkan angka buta aksara di wilayah ini. Semoga semangat yang tercipta dari acara ini dapat terus terjaga dan menginspirasi banyak pihak.
Tak lupa, ucapan terima kasih disampaikan kepada semua yang telah mendukung perjalanan RBP Ambon sejauh ini.
Dari para donatur, relawan, orang tua murid, hingga berbagai pihak yang tak henti memberikan bantuan—keberhasilan ini adalah buah dari kerja sama dan keikhlasan bersama. Semoga RBP Ambon terus menjadi mercusuar pendidikan dan toleransi di tengah masyarakat.