HomeTrendingRupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

Rupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

Published on

spot_img

 375 total views

INN NEWS – Sepekan setelah perdagangan pasar modal sempat dihentikan akibat koreksi tajam, nilai tukar rupiah kembali terpuruk ke level terendah pasca-pandemi Covid-19.

Bahkan, pelemahan ini membawa rupiah mendekati titik depresiasi terparah dalam sejarah modern Indonesia, yakni saat krisis moneter 1998.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar keuangan domestik berpotensi jatuh lebih dalam, terutama jika kepercayaan investor terhadap prospek investasi di Indonesia terus terkikis.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada perdagangan Selasa, 25 Maret 2025, rupiah ditutup pada level Rp 16.622 per dollar AS. Angka ini menandai posisi terlemah rupiah sepanjang tahun 2025, dengan depresiasi sebesar 2,79 persen dibandingkan penutupan akhir tahun 2024.

Lebih jauh lagi, nilai tukar ini menjadi yang terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sejak 2 April 2020, ketika rupiah menyentuh Rp 16.741 per dollar AS di tengah ketidakpastian global akibat pandemi.

Yang lebih mengkhawatirkan, pelemahan rupiah kali ini nyaris menyamai rekor terburuknya pada krisis moneter 1998.

Mengacu pada arsip Kompas, kurs rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta pernah ditutup pada level Rp 16.900 per dollar AS pada 17 Juni 1998. Bahkan, pada 22 Januari 1998, nilai tukar sempat mencapai Rp 17.000 per dollar AS.

Dengan selisih yang kian tipis dari level historis tersebut, bayang-bayang krisis moneter kembali menghantui perekonomian Indonesia.

Faktor Penyebab dan Risiko ke Depan

Anjloknya rupiah ini terjadi di tengah gejolak pasar keuangan yang dipicu oleh penghentian sementara perdagangan saham akibat koreksi taj siliconam.

Ketidakstabilan ini diperparah oleh sentimen negatif di kalangan pelaku pasar, baik domestik maupun internasional, terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Jika kepercayaan investor terus menurun, tekanan pada rupiah dan pasar keuangan secara keseluruhan diperkirakan akan semakin berat.

Analis ekonomi menilai bahwa kombinasi faktor eksternal, seperti penguatan dollar AS dan ketidakpastian geopolitik global, serta faktor internal, seperti melemahnya fundamental ekonomi domestik, menjadi pemicu utama depresiasi ini.

 

 

Tanpa intervensi yang signifikan dari Bank Indonesia atau kebijakan ekonomi yang mampu mengembalikan optimisme pasar, rupiah berisiko melampaui level terendah sepanjang masa.

Konteks Historis dan Tantangan Saat Ini

Krisis moneter 1998 merupakan salah satu periode tergelap dalam sejarah ekonomi Indonesia, ditandai dengan hiperinflasi, kerusuhan sosial, dan runtuhnya kepercayaan terhadap sistem keuangan.

Saat itu, nilai tukar rupiah anjlok drastis akibat spekulasi pasar dan capital flight yang masif. Meski kondisi saat ini belum mencapai tingkat keparahan yang sama, kemiripan pola pelemahan rupiah menjadi peringatan dini bagi pemerintah dan otoritas moneter untuk segera bertindak.

Di tengah situasi ini, masyarakat dan pelaku usaha kini menanti langkah konkret dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar.

Tanpa upaya yang terkoordinasi, Indonesia berpotensi menghadapi tantangan ekonomi yang lebih serius, dengan dampak yang bisa meluas ke berbagai sektor kehidupan.

 

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.