334 total views
INN NEWS – Awalnya diduga mengalami kecelakaan tunggal, kasus kematian jurnalis Juwita akhirnya terungkap sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh calon suaminya, seorang anggota TNI Angkatan Laut.
Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL Balikpapan mengonfirmasi bahwa terduga pelaku adalah Jumran, anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu.
“Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J, terhadap korban saudari Juwita,” kata Komandan Denpom Lanal Balikpapan Mayor Laut Ronald Ganap pada (26/3).
Kronologi
Jasad Juwita ditemukan pada Sabtu, 22 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WITA di kawasan Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Korban ditemukan tergeletak di tepi jalan dengan sejumlah luka pada tubuhnya. Pada awalnya, polisi menduga Juwita mengalami kecelakaan tunggal, terutama karena dompet dan ponselnya hilang, sementara sepeda motor matic miliknya masih berada di lokasi kejadian.
Ronald mengungkapkan bahwa Kelasi Satu Jumran langsung ditahan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan dan kini tengah menjalani proses hukum. Selanjutnya, Jumran telah dipindahkan ke Markas Komando Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL Banjarmasin untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan, Jumran mengakui telah menghabisi nyawa Juwita di dalam mobil.
Pengacara Muhamad Pazri, yang mendampingi keluarga korban saat memenuhi panggilan penyidik di Markas Komando Polisi Militer Lanal Banjarmasin pada Sabtu, 29 Maret 2025, mengungkapkan bahwa Jumran bertindak sebagai eksekutor tunggal.
“Kami sepakat dan keluarga juga telah mendengar bahwa tuduhan terhadap pelaku adalah pembunuhan berencana, yang diperkuat dengan pengakuan langsung dari Jumran,” ujar Pazri dalam konferensi pers daring dari Mako Detasemen Polisi Militer Lanal Banjarmasin.
Menurut Pazri, tindakan Jumran menunjukkan adanya perencanaan matang, termasuk mengeksekusi korban di dalam mobil, membeli tiket pesawat atas nama orang lain, menghancurkan KTP miliknya, serta hasil autopsi yang mengonfirmasi bahwa Juwita dibunuh. Berdasarkan keterangan sementara penyidik, Jumran melakukan aksi tersebut tanpa bantuan pihak lain.
Keterangan Rekan Kerja Juwita
Teny Ariana, rekan sekaligus sahabat almarhum Juwita, mengungkapkan adanya kejanggalan sebelum Juwita ditemukan tak bernyawa di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu sore, (22/3).
Teny menyebut bahwa Juwita telah menekuni profesi jurnalis selama empat tahun. Sepanjang kariernya, Juwita sering meliput isu-isu pemerintahan bersama Teny. Namun, menurut Teny, Juwita lebih banyak menulis artikel feature. “Biasanya Juju (Juwita) meliput isu pemerintahan, tapi lebih sering menulis feature,” ujar Teny Ariana.
Teny juga menegaskan bahwa karya jurnalistik Juwita tidak pernah menimbulkan masalah. Ia memahami betul hasil liputan Juwita karena keduanya sering bertugas bersama di lapangan.
“Setahu saya, tidak pernah ada liputan yang bermasalah. Kami selalu liputan bersama, termasuk beberapa waktu terakhir saat menghadiri konferensi pers di Polda Kalsel,” tambahnya.