HomeGaya HidupTop Sorotan: Wapres Iran Dipecat Gegara Naik Kapal Pesiar, Gibran Sekeluarga Liburan...

Top Sorotan: Wapres Iran Dipecat Gegara Naik Kapal Pesiar, Gibran Sekeluarga Liburan ke Singapura

Published on

spot_img

 851 total views

INN NEWS – Presiden Iran Pecat Wapres Gara-Gara ke Amerika Naik Kapal Pesiar, di Indonesia Wapres Gibran Plesiran ke Singapura Saat Lebaran

Dunia politik internasional dan nasional kembali dihebohkan oleh kontroversi yang mencuri perhatian publik.

Di Iran, sebuah kabar mengejutkan muncul ketika Presiden Iran dilaporkan memecat Wakil Presidennya karena kedapatan pergi ke Amerika Serikat dengan naik kapal pesiar mewah.

Langkah ini memicu gelombang reaksi di media sosial, dengan banyak pihak mempertanyakan integritas pejabat tinggi negara tersebut.

Sementara itu, di Indonesia, sorotan publik tertuju pada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang viral diduga liburannya bersama keluarga ke Singapura saat momen Lebaran 2025.

Foto-foto yang beredar di media sosial tak hanya menampilkan suasana santai keluarga Gibran, tetapi juga memicu perdebatan gara-gara tulisan “NON HALAL” di lokasi makan mereka menjadi sorotan.

Kontroversi di Iran, Wapres Dipecat Karena Kapal Pesiar

Menurut laporan yang beredar, Wakil Presiden Iran tertangkap basah melakukan perjalanan pribadi ke Amerika Serikat, negara yang selama ini dikenal sebagai musuh politik Iran.

Bukan hanya destinasinya yang kontroversial, tetapi juga cara perjalanan itu dilakukan—naik kapal pesiar mewah yang kontras dengan narasi sederhana yang biasanya digaungkan oleh pejabat Iran.

Presiden Iran, yang dikenal tegas terhadap pelanggaran etika jabatan, langsung mengambil tindakan drastis dengan memecat sang wakil.

Keputusan ini menuai pujian dari sebagian rakyat Iran yang menganggapnya sebagai bukti komitmen anti-korupsi, tetapi juga kritik dari pihak lain yang menyebutnya sebagai manuver politik untuk menutupi isu internal yang lebih besar.

Gibran dan Keluarga ke Singapura

Di sisi lain, di Indonesia, suasana Lebaran 2025 yang biasanya identik dengan silaturahmi dan kebersamaan keluarga besar mendapat sentuhan berbeda dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Gibran, bersama istri Selvi Ananda dan kedua anaknya, Jan Ethes dan La Lembah Manah, kedapatan berada di Singapura. Foto yang diunggah di media sosial oleh akun seperti @sw33tsunday dan @OposisiCerdas pada 5 April 2025 menunjukkan Gibran tampil kasual dengan kaus hitam, sementara Selvi mengenakan kaus putih bermotif, menikmati waktu di sebuah foodcourt di Singapura.

Namun, yang menjadi perhatian bukan hanya liburan mereka, melainkan tulisan “NON HALAL” pada rak di dekat tempat duduk mereka.

Tulisan tersebut memicu beragam spekulasi dan komentar dari warganet. Ada yang bertanya-tanya apa yang dimakan keluarga Gibran di tempat tersebut, sementara yang lain memperdebatkan apakah rak “NON HALAL” itu sekadar tempat mengembalikan peralatan makan atau memang indikasi menu yang mereka konsumsi.

Meski belum ada pernyataan resmi dari Gibran atau pihak istana, isu ini dengan cepat menjadi viral dan mengundang reaksi beragam dari masyarakat.

Komentar Warganet di X Menyoroti Gibran

Berikut adalah beberapa komentar warganet di platform X yang menyoroti perjalanan Gibran dan keluarga ke Singapura:

@mantow86: “Si fufufafa makan apa di resto non halal??”

Komentar ini menunjukkan rasa penasaran warganet tentang menu yang dipilih Gibran di lokasi tersebut, dengan nada yang sedikit menyindir.

@tenbeeerrzz: Lapakah itu fufufa alias gibran? alasan apa di ake singapura? Bolehkan nitip jetak kepalanya.

Warganet ini secara sarkastik mempertanyakan kebenaran identitas Gibran dalam foto viral dan tujuan liburannya, bahkan menyelipkan candaan khas media sosial.

@ngiungngiungiu: “Sama sekali bukan pemuja fufufafa, tapi setahu gw itu penanda tempat sampah khusus benda non halal, biar gak kecampur antara benda halal dan non halal”

Pengguna ini mencoba memberikan klarifikasi bahwa tulisan “NON HALAL” mungkin hanya penanda tempat pembuangan peralatan makan, bukan berarti Gibran mengonsumsi makanan non-halal.

@OposisiCerdas: “Efisiensi anggaran, tapi wapres kok santai jalan-jalan?”

Akun ini menyindir Gibran dengan mengaitkan liburannya ke kebijakan pemerintah yang sedang gencar menggalakkan efisiensi anggaran, menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi sikap pejabat publik.

Hingga kini, Gibran belum memberikan tanggapan resmi terkait sorotan ini.

Artikel Terbaru

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

artikel yang mirip

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...