HomeGlobalPutra Mahkota Iran yang Diasingkan Reza Pahlavi Serukan Akhir Rezim Usai Serangan...

Putra Mahkota Iran yang Diasingkan Reza Pahlavi Serukan Akhir Rezim Usai Serangan Trump

Published on

spot_img

 912 total views

INN NEWS – Dalam momen bersejarah bagi masa depan Iran, Pangeran Mahkota Reza Pahlavi yang diasingkan menyampaikan pernyataan tegas menyusul serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran atas perintah Presiden Trump.

Serangan yang menargetkan situs-situs terkait ambisi nuklir Republik Islam ini telah mencuri perhatian dunia dan memicu respons berani dari Pahlavi, yang memanfaatkan momen ini untuk menantang Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

Pahlavi mengutuk “pengejaran bencana senjata nuklir” oleh rezim, yang menurutnya mengorbankan kesejahteraan rakyat Iran. Dengan tekad kuat, ia berbicara langsung kepada Khamenei: “Ali Khamenei dan rezim terorisnya yang rapuh telah gagal memimpin bangsa. Saat Khamenei mempertimbangkan respons dari bunker bawah tanahnya, saya katakan kepadanya: Demi rakyat Iran, tanggapi dengan mengundurkan diri.”

Pernyataannya menggambarkan serangan itu sebagai akibat dari puluhan tahun salah urus dan agresi Republik Islam.

Pangeran Mahkota ini melangkah lebih jauh, memimpikan era baru bagi Iran. Ia menyerukan transisi damai, mendesak rezim berakhir agar “bangsa Iran yang bangga” dapat memulai babak baru menuju “perdamaian, kemakmuran, dan kejayaan.” Kesimpulannya yang mencekam—“Satu-satunya cara pasti untuk mencapai perdamaian adalah mengakhiri rezim ini sekarang”—menggema sebagai seruan sekaligus tuntutan perubahan.

Ini menjadi momen krusial bagi Pahlavi, yang lama memperjuangkan Iran sekuler dan demokratis.

Pesannya selaras dengan gejolak di dalam negeri dan memperkuat seruan untuk perubahan rezim di tengah ketegangan yang meningkat.

Saat dunia menanti langkah berikutnya dari Khamenei, kata-kata Pahlavi menawarkan visi harapan, menempatkannya sebagai figur pemersatu bagi rakyat Iran yang mendambakan masa depan pasca-Republik Islam.

Apa langkah berikutnya untuk Iran? Tantangan berani Pahlavi bisa menjadi titik balik—atau memperdalam krisis.

Artikel Terbaru

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

artikel yang mirip

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...