HomeTrendingMasyarakat Kompak Menyuarakan Gerakan Damai, Solo Kembali Kondusif

Masyarakat Kompak Menyuarakan Gerakan Damai, Solo Kembali Kondusif

Published on

spot_img

 402 total views

SOLO – Kota Solo kembali menemukan ketenangannya setelah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025.

Menjelang malam, situasi berangsur normal, dan aktivitas warga kembali mengalir seperti akhir pekan pada umumnya.

Semangat persatuan dan kedamaian digaungkan masyarakat Solo melalui berbagai platform media sosial.

Beragam unggahan dan status bertema solidaritas serta ajakan untuk menjaga ketertiban ramai dibagikan, mencerminkan komitmen warga dalam menjaga harmoni kota yang dikenal dengan julukan “Spirit of Java” ini.

Pihak kepolisian setempat memastikan bahwa kondisi telah sepenuhnya terkendali. Masyarakat diimbau untuk tetap beraktivitas seperti biasa tanpa kekhawatiran.

Pantauan INN Indonesia di sejumlah titik keramaian, seperti kawasan kuliner di Pasar Gede, Solo Square, hingga pusat perbelanjaan lainnya, menunjukkan suasana yang kembali ramai dan hidup.

Warga tampak menikmati akhir pekan dengan berbelanja, bersantap, atau sekadar berkumpul bersama keluarga dan teman.

Gerakan damai yang digaungkan masyarakat ini menjadi bukti kuat bahwa Solo tetap menjadi kota yang harmonis dan kondusif.

Dengan kolaborasi antara warga, aparat keamanan, dan berbagai elemen masyarakat, Solo terus mempertahankan identitasnya sebagai kota budaya yang damai dan ramah.

Artikel Terbaru

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

artikel yang mirip

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...