HomeGaya HidupInFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Published on

spot_img

 198 total views

INNNEWS — Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Dalam wawancara bersama Mr. Trio, selaku pengajar dari Sekolah Programing Indonesia, ia menegaskan bahwa InFest hadir karena keyakinan bahwa masa depan tidak ditentukan oleh mereka yang hanya bisa menggunakan teknologi, tetapi oleh mereka yang berani menciptakannya.

“Kami ingin anak-anak Indonesia tumbuh sebagai kreator, bukan sekadar pengguna. Mereka perlu dilatih untuk berpikir logis, kreatif, kolaboratif, dan inovatif,” ungkap Mr. Trio.

Acara ini diadakan pada Jumat, 17 Oktober 2025, bertempat di Zona Paris Lantai LG, Pakuwon Trade Center (PTC), Surabaya, pukul 16.00–18.00 WIB. Dengan biaya registrasi sebesar 200 ribu rupiah, peserta yang berusia 9–15 tahun dapat berkompetisi dalam kelompok kecil beranggotakan 1–4 orang.

Menariknya, InFest tidak hanya terbuka bagi siswa yang sudah belajar robotik, tetapi juga bagi mereka yang baru mengenal dunia teknologi.

“Inovasi bukan milik mereka yang paling ahli, tapi milik mereka yang berani mencoba dan belajar,” tambah Mr. Trio.

Selain memperebutkan uang tunai, piala, dan sertifikat partisipasi, para peserta juga akan mendapatkan uang pembinaan untuk mendukung pengembangan ide mereka di masa depan.

Rangkaian kegiatan InFest 2025 telah dimulai sejak 10–11 Oktober dengan sesi pembekalan online, dilanjutkan Technical Meeting pada 13 Oktober, dan puncaknya adalah hari lomba tanggal 17 Oktober.

Melalui InFest, panitia berharap peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga belajar dan berkolaborasi dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat.

Artikel Terbaru

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

Retorika Kebencian Global terhadap Israel

Ada satu fakta penting. Israel tidak pernah mengeluarkan dokumen resmi, pidato kenegaraan, atau kebijakan yang menyerukan “bunuh semua orang Palestina.” Kritik terhadap blokade, ekspansi, atau operasi militer Israel sah. Tapi tidak ada retorika negara Israel yang mendorong pemusnahan etnis Palestina.

artikel yang mirip

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri.