202 total views
INN NEWS – Menekankan konsep computational thinking kepada murid dalam pembelajaran programming, Sekolah Programming Indonesia (SPI) kini jadi incaran orang tua yang ingin mendorong anak-anaknya menekuni dunia programming.
Bagaimana tidak, konsep computational thinking tersebut merangsang siswa untuk menciptakan (creating) sesuatu (teknologi) untuk menjawab permasalahan mereka sendiri.
Tentunya ini sejalan dengan generasi sekarang (Z) yang hidup akrab dengan teknologi, dan selalu mencoba menciptakan hal-hal baru.
Tidak hanya itu, SPI juga menghadirkan tenaga pengajar yang telah berpengalaman di bidang Programming, serta dapat meracik pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, sehingga mudah dimengerti.
Hal itu terbukti dengan keberhasilan para siswa dalam menciptakan alat-alat teknologi lewat mini project dan final project dari berbagai material yang telah dipelajari.
Mulai dari pet feeder, lampu tidur, alat penyiram tanaman otomatis, smart parking system, kelitikkan, RGB Box, aplikasi belajar baca, dan masih banyak lagi.
Melihat progres anak-anak yang begitu cepat dan mampu menciptakan hal-hal baru setelah belajar di SPI, para orang tua pun menyampaikan apresiasi dan harapan mereka untuk SPI.
“Saya sangat berterima kasih kepada SPI yang telah menyediakan tempat kursus yang memadai dengan harga terjangkau. Anak saya baru gabung dua bulan terkahir, tapi sudah bisa mengerti beberapa bahasa komputer” ucap Mom Kimberly.
Sementara itu, Mom Lova dan Louis mengungkapkan, adalah sebuah keberuntungan anak-anaknya bisa menjadi bagian dari SPI, karena bisa belajar banyak tentang teknologi software dan hardware dengan cara yang menyenangkan, seru dan mudah dimengerti.
“Untuk para orang tua tentu tidak perlu khawatir karena semua diajarkan dari dasar. Anakku yang tadinya gak paham sama sekali tentang programming sekarang jadi tahu bahkan sudah mulai mengerti untuk membuat sebuah project coding dengan perangkat yang dihubungkan ke komputer,” ucapnya.
Mom Lova dan Louis juga turut menyoroti pembawaan para guru di SPI yang tentunya berpengaruh pada progres anak-anaknya.
“Selain bisa menjelaskan dengan baik, guru-gurunya pun sangat dekat ke anak-anak muridnya, sehingga anak-anakku juga semakin semangat untuk belajar. Sebagai orang tua tentu kami bangga,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan orang tua Tzabit dan Khanza.
“Dari cerita anak-anaku, guru dan tim di SPI sangat bersahabat, baik, dan ramah banget,” ungkap Mom Tzabit dan Khanza.
Dia juga menyoroti ruang belajar SPI “sangat bersih, adem, dan nyaman. Sehingga anak-anak jadi betah dan nyaman walau berlama-lama belajar,” pungkasnya.
Sebagian orang tua juga mengaku, saat anaknya belajar di SPI, kreativitas mereka semakin berkembang. Bahkan ada hal-hal baru yang didapatkan.
“Sekolah Programming Indonesia membantu mengembangkan kreativitas anak saya,” ucap Mom Rizky.
Hal yang sama disampaikan Sigit Purnomo, ayah dari Celyn Purnomo “Celyn awalnya gak bisa baca, eh jadi bisa baca. Matematikanya juga jadi bagus,” kata Sigit.
Baca juga: Belajar Programming di SPi, Jocelyn Purnomo Cipta Aplikasi Belajar Baca
Para orang tua berharap, SPI semakin dicintai, maju dan jaya. Bahkan mereka meyakini SPI bisa mencetak bibit-bibit programmer masa depan yang berprestasi dan handal untuk Indonesia dan dunia.