365 total views
INN NEWS – Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja terlihat geram soal safari politik calon presiden (capres) ke sejumlah wilayah di Indonesia jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Padahal Bagja menegaskan bahwa ada aturan kampanye sebelum Pilpres 2024.
Dalam acara diskusi publik KedaiKOPI bertajuk OTW 2024 setahun jelang pemilu, mata rakyat tertuju ke KPU dan Bawaslu di Hotel Erian, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 19 Februari 2023, Bagja mempertanyakan apa yang dilakukan capres tersebut dalam safarinya sebelum masa kampanye.
“Kemudian safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, keliling terus, lama-lama kan ono opo iki (ada apa ini)? Capres itu doang yang keliling terus,” kata Bagja.
Dijelaskan Bagja safari politik harusnya dilakukan di internal partai. Terlebih masa kampanye belum dibuka resmi. Sehingga, belum seharusnya melibatkan masyarakat di tempat umum
“Nah, safari politik itu jadi persoalan bagi kita karena di internal partai seharusnya. Tidak usah melibatkan masyarakat. Sekarang jangan juga kita, kalau di internal partai oke lah, di gedung,” kata dia.
“Tiba-tiba itu terbuka umum, kemudian konvoi, dan lain-lain. Itukan rapat terbuka, rapat umum. Itu metode kampanye. Harus apa? Kami harus tegaskan, enggak boleh seperti itu, melibatkan masyarakat,” kata dia.
“Tertutup silakan, mau ulang tahun partai misalnya, membuat acara peringatan hari pahlawan, silakan. Yang penting internal partai, diruang tertutup,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bagja menyampaikan bahwa parpol boleh saja melakukan sosialisasi dengan pemasangan atribut partai seperti baliho sebagai bukti tidak adanya penundaan Pemilu 2024.
“Oh sekarang saatnya. Silakan sosialisasi. Tapi mohon jangan ada ajakan. Kalau ajakan sudah kampanye. Kenalkan saja, enggak usah diajak. Nanti kalau diajak, 28 November ke atas. Pilih lah saya, silakan,” jelas dia.
Lebih lanjut Bagja menerangkan, sosialisasi pun hanya boleh dilakukan di internal partai saja. Dia pun mengimbau agar parpol tak melibatkan masyarakat secara luas sebab sosialisasi sebelum masa kampanye memiliki aturan.
“Tapi kemudian sosialisasi itu ada aturan. Di acara internal partai. Kemudian pasang baliho okelah kita biarkan pasang baliho biar masyarakat juga tahu enggak ada isu penundaan pemilu. Baliho udah dipasang, nanti mereka minta lagi kepada tukang sablon,” pungkasnya.
Diketahui, capres yang diusung Partai NasDem, yakni eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang kerap melakukan safari politik ke sejumlah daerah.
Terakhir Anies tengah bersafari ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Safari politik tersebut dibagikan Partai NasDem di media sosial resminya.