265 total views
INN NEWS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong beberapa nama untuk bursa calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto pun menyebut nama-nama capres yang didorong eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Disebutkan Hasto, nama-nama tersebut antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Ketua DPRRI Puan Maharani.
Hasto menilai, nama-nama tersebut memiliki persepsi elektoral yang positif.
“Pak Jokowi memang mengajak mereka yang secara elektoral itu dipersepsikan positif. Seperti Mbak Puan, kemudian Pak Ganjar, Pak Prabowo, Erick Thohir bahkan terakhir Pak Sandiaga Uno,” ucap Hasto baru-baru ini.
Baca juga: AHY Kritik Jokowi, PDIP Tantang Duel Data, Proyek Mangkrak SBY Diungkit
Pernyataan Hasto itu juga untuk merespons isu duet antara kadernya, Ganjar dengan Prabowo usai momen kedekatan keduanya bersama Presiden Jokowi di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Dikatakan Hasto, beberapa nama itu dianggap mampu melanjutkan program Presiden. Termasuk di antaranya melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Itu kan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pemimpin masa depan. Pemimpin yang melanjutkan kebijakan pembangunan Pak Jokowi termasuk pemindahan Ibu Kota Negara. Jadi bukan pada preferensi dari Presiden,” ucap Hasto.
Namun, Hasto meyakini Presiden memahami bahwa urusan pencalonan Presiden PDIP mutlak ada di tangan Megawati. Dan menurut Hasto, sebagai kader, Jokowi memahami mekanisme internal dalam partai.
“Pak Jokowi tahu, jodoh menjodohkan keputusan itu kalau di PDIP berada di tangan Bu Mega. Dan Pak Jokowi dalam kapasitas sebagai kader PDIP memahami mekanisme di internal partai,” katanya.
Isu duet Prabowo-Ganjar berembus usai keduanya mendampingi Presiden Jokowi dalam acara panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). Mereka bertiga bahkan melakukan swafoto di tengah sawah.
Merespons hal tersebut, adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengaku pihaknya terbuka jika kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
“Namun, Hashim tak mau jika Prabowo menjadi cawapres. Menurut Hashim, kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dianggap lebih banyak memiliki pengalaman.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” kata Hashim saat menghadiri deklarasi relawan Prabowo Mania, Minggu (12/3).