HomeHeadlinePDIP Beri Syarat untuk Golkan Pertemuan SBY dan Megawati 

PDIP Beri Syarat untuk Golkan Pertemuan SBY dan Megawati 

Published on

spot_img

 316 total views

INN NEWS – PDI Perjuangan (PDIP) memberi syarat khusus untuk Demokrat yang ingin mempertemukan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

PDIP menyambut baik keinginan Demokrat dan menyebut pertemuan itu mungkin terjadi. Namun PDIP juga mengajukan syarat khusus.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan baru-baru ini mengatakan, Demokrat mesti secara resmi memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024 yang telah diusung PDIP.

“Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal,” kata Hasto.

Hasto juga menyinggung soal Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga sebelumnya sempat bertemu.

Sehingga katanya, kans pertemuan Mega dan SBY bukan tak mungkin.

“Kita lihat dalam perjalanan partai politik yang bertemu Mbak Puan terlebih dahulu didampingi jajaran DPP,” tutur Hasto.

Menurutnya, pertemuan antara Puan dan AHY itu menjadi modal untuk pertemuan lanjutan antara Mega dan SBY. Ia pun mengatakan komunikasi dengan Demokrat masih terus terjalin.

Baca juga: Jika SBY Bertemu Megawati, Tembok Berlin Runtuh?

Wacana pertemuan antara Megawati dan SBY mencuat setelah Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan.

Juru Bicara DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun mengungkapkan SBY mau bertemu dengan Mega. Menurutnya, pertemuan antara kedua tokoh bangsa itu merupakan hal yang baik.

“Kalau dibilang mau atau enggak mau, Pak SBY jelas mau kalau bicara pertemuan dengan Bu Mega. Mau,” kata Herzaky dalam podcast What The Fact! Politics, Jumat (8/9).

Namun, ia menekankan pertemuan tersebut tak sebatas soal kerja sama politik atau dukung-mendukung calon presiden tertentu. Menurut Herzaky, kedua hal itu harus dipisahkan. Karena yang lebih penting adalah hal kepentingan bangsa dan negara.

 

Artikel Terbaru

Dari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

INN NEWS  - Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman, dikenal sebagai Gus Miftah, Belakangan ini, pemuka agama tersebut kembali menuai kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat setelah menyindir pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah baru-baru ini. 

Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Olokkan ke Penjual Es Teh Viral

INN NEWS - Dengan menahan tangisnya, Pendakwah Gus Miftah mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral dan dikecam berbagai pihak karena mengolok pedagang es teh, Sunhaji baru-baru ini.

Pilkada Jakarta Bawa Harapan untuk Masa Depan Demokrasi Indonesia

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024 telah menjadi sorotan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Berdasarkan data yang diolah dari formulir C hasil TPS KPU oleh Jaga Suara, pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan angka yang konsisten melampaui 50% di berbagai daerah.

Hindari ‘Bozo Explosion’, Studi Kasus Kabinet Gemuk di Indonesia

RISET - Guy Kawasaki pernah mengatakan, "A-players hire A-players; B-players hire C-players, and it goes downhill from there." Fenomena yang ia sebut "bozo explosion" menggambarkan bagaimana pemimpin yang tidak kompeten cenderung memilih orang-orang yang lebih lemah demi mengamankan posisi mereka. 

artikel yang mirip

Dari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

INN NEWS  - Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman, dikenal sebagai Gus Miftah, Belakangan ini, pemuka agama tersebut kembali menuai kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat setelah menyindir pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah baru-baru ini. 

Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Olokkan ke Penjual Es Teh Viral

INN NEWS - Dengan menahan tangisnya, Pendakwah Gus Miftah mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral dan dikecam berbagai pihak karena mengolok pedagang es teh, Sunhaji baru-baru ini.

Pilkada Jakarta Bawa Harapan untuk Masa Depan Demokrasi Indonesia

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024 telah menjadi sorotan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Berdasarkan data yang diolah dari formulir C hasil TPS KPU oleh Jaga Suara, pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan angka yang konsisten melampaui 50% di berbagai daerah.