HomeGaya HidupDiarni Pamer Anaknya Jadi TNI, Lulusan SMKN Gratis yang Digagas Ganjar 

Diarni Pamer Anaknya Jadi TNI, Lulusan SMKN Gratis yang Digagas Ganjar 

Published on

spot_img

 842 total views

TEGAL – Diarni, seorang ibu rumah tangga bergegas mengambil foto anaknya yang terpajang di dinding rumah setelah melihat Ganjar Pranowo jalan kaki melewati gang depan kediamannya baru-baru ini.

Bukan tanpa alasan Diarni merasa bangga, anaknya yang bernama Fahri Huzaini itu, kini menjadi TNI setelah lulus SMKN Jawa Tengah -sekolah yang didirikan Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Ya, hari itu calon presiden (Capres) nomor urut 3 itu mengawali pagi dengan berolahraga sambil menyapa warga sekitar.  Malam sebelumnya, Ganjar menginap di rumah warga di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

“Ini foto anak saya, namanya Fahri, Pak. Sekarang Jadi tentara,” kata Diarni dengan semringah.

Awalnya, Ganjar tidak paham kenapa Diarni tiba-tiba menunjukkan foto anaknya itu dengan bangga. Kemudian, Diarni menjelaskan jika anaknya adalah lulusan SMKN Jawa Tengah kampus Semarang tahun 2021.

“Ini anak Bapak, lulusan SMKN Jateng. Rasanya senang sekarang dia jadi TNI di Bandung,” papar Diarni.

Ia sangat bersyukur karena bisa bertemu langsung dengan Ganjar. Karena, bagi anak dan keluarganya, Ganjar adalah sosok bapak.

“Kalau lihat televisi ada Pak Ganjar, satu keluarga teriak itu bapak, itu loh bapak,” ceritanya.

Ia tidak bisa membendung kebahagiaannya karena tidak menyangka cita-cita anaknya ingin jadi tentara terwujud. Sementara, ia hanyalah seorang ibu rumah tangga dan suaminya bekerja karyawan di mall.

“Sekolahnya gratis, asrama, seragam sampai makan. Dan, alhamdulillah sekarang jadi TNI, itu memang cita-citanya,” paparnya.

Sementara itu, Ganjar pun turut berbangga hati. Karena lulusan sekolah vokasi yang ia inisiasi mampu menjadi solusi mengatasi kemiskinan berbasis pendidikan.

“Saya nitip salam dan pesan, kerja yang baik jaga integritas dan jangan korupsi,” ujar Ganjar.

Sebenarnya, semalam Ganjar juga menginap di rumah Fikri Haikal, lulusan SMKN Jawa Tengah, yang saat ini kerja di perusahaan alat kesehatan di Jakarta.

Rumah itu mulanya gubuk tak terpakai, hingga akhirnya direnovasi dengan biaya Rp80 juta hasil kerja keras Fikri. Saat ini rumah itu dihuni oleh ibu dan saudaranya.

(SRT)

Artikel Terbaru

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

artikel yang mirip

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...