413 total views
TEGAL – Diarni, seorang ibu rumah tangga bergegas mengambil foto anaknya yang terpajang di dinding rumah setelah melihat Ganjar Pranowo jalan kaki melewati gang depan kediamannya baru-baru ini.
Bukan tanpa alasan Diarni merasa bangga, anaknya yang bernama Fahri Huzaini itu, kini menjadi TNI setelah lulus SMKN Jawa Tengah -sekolah yang didirikan Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Ya, hari itu calon presiden (Capres) nomor urut 3 itu mengawali pagi dengan berolahraga sambil menyapa warga sekitar. Malam sebelumnya, Ganjar menginap di rumah warga di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
“Ini foto anak saya, namanya Fahri, Pak. Sekarang Jadi tentara,” kata Diarni dengan semringah.
Awalnya, Ganjar tidak paham kenapa Diarni tiba-tiba menunjukkan foto anaknya itu dengan bangga. Kemudian, Diarni menjelaskan jika anaknya adalah lulusan SMKN Jawa Tengah kampus Semarang tahun 2021.
“Ini anak Bapak, lulusan SMKN Jateng. Rasanya senang sekarang dia jadi TNI di Bandung,” papar Diarni.
Ia sangat bersyukur karena bisa bertemu langsung dengan Ganjar. Karena, bagi anak dan keluarganya, Ganjar adalah sosok bapak.
“Kalau lihat televisi ada Pak Ganjar, satu keluarga teriak itu bapak, itu loh bapak,” ceritanya.
Ia tidak bisa membendung kebahagiaannya karena tidak menyangka cita-cita anaknya ingin jadi tentara terwujud. Sementara, ia hanyalah seorang ibu rumah tangga dan suaminya bekerja karyawan di mall.
“Sekolahnya gratis, asrama, seragam sampai makan. Dan, alhamdulillah sekarang jadi TNI, itu memang cita-citanya,” paparnya.
Sementara itu, Ganjar pun turut berbangga hati. Karena lulusan sekolah vokasi yang ia inisiasi mampu menjadi solusi mengatasi kemiskinan berbasis pendidikan.
“Saya nitip salam dan pesan, kerja yang baik jaga integritas dan jangan korupsi,” ujar Ganjar.
Sebenarnya, semalam Ganjar juga menginap di rumah Fikri Haikal, lulusan SMKN Jawa Tengah, yang saat ini kerja di perusahaan alat kesehatan di Jakarta.
Rumah itu mulanya gubuk tak terpakai, hingga akhirnya direnovasi dengan biaya Rp80 juta hasil kerja keras Fikri. Saat ini rumah itu dihuni oleh ibu dan saudaranya.
(SRT)