HomeTrendingPDIP Bersih-bersih Kandang Banteng Usai Dilewati 'Si Komo'

PDIP Bersih-bersih Kandang Banteng Usai Dilewati ‘Si Komo’

Published on

spot_img

 574 total views

SOLO – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan, Jawa Tengah (Jateng) masih tetap kandang banteng meski di dilewati ‘si Komo’.

PDIP tidak khawatir meski kandang banteng sering didatangi Paslon lain selain jagoan mereka Ganjar-Mahfud.

Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng baru-baru ini kepada wartawan menegaskan, suara Ganjar-Mahfud akan menjadi yang terbanyak di Jateng.

“Buat kami semakin yakin semakin kuat terutama di Jateng, ada ‘si Komo lewat’ dan kita harus membilas bersih, kami bertiga, saya, Mas Pacul (Bambang Wuryanto) dan Mbak Puan (Puan Maharani) berkeliling memastikan Jawa Tengah tetap menjadi ‘kandang banteng’,” kata Agustina.

Ia menegaskan, PDIP tak khawatir meski paslon lain sibuk berkampanye di Jawa Tengah. Gerakan ‘bersih-bersih’ itu tetap efektif untuk mempertahankan Jateng sebagai kandang banteng.

Seperti diketahui paslon yang gencar berkampanye di kandang banteng adalah kubu 02 Prabowo-Gibran. Paslon ini diduga mendapat sokongan dari ayah Gibran yakni Presiden Jokowi.

Pasalnya menjelang Pemilu ini Jokowi sering  melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jateng yang diduga untuk merebut suara Ganjar.

Meski begitu isu tersebut sudah dibantah pihak Istana.

Sementara itu, paslon 01 Anies-Muhaimin juga gencar kampanye di Jateng.

“Awalnya teman-teman media memberikan pemberitaan, ternyata setelah berkeliling, istilahnya Mas Pacul kita membilas, ternyata bisa bersih. Saya optimis, sangat optimis,” ujar Agustina tanpa merinci caranya “membilas” tersebut.

Agustina lantas meminta kader dan relawan waspada dengan potensi kecurangan.

Artikel Terbaru

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

artikel yang mirip

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...