217 total views
SOLO – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi (Distandbun) Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan, ribuan hektare lahan pertanian di sejumlah kabupaten di Jateng terancam gagal panen akibat banjir.
Kepala Distanbun Jateng Supriyanto dalam keterangannya mengatakan, lahan pertanian yang tergenang banjir itu berada di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Jepara, dan Pati.
Sulriyanto membuka data terbaru baru-baru ini bahwa tercatat 4.381 ha lahan tanaman padi di Kabupaten Grobogan terdampak banjir dengan umur tanaman padi 5-100 hari setelah tanam (HST).
Selain itu lahan jagung seluas 152 ha juga terdampak banjir di Grobogan, juga bawang merah. Lahan yang terkena banjir seluas 84 ha.
Untuk Demak, ia menyebutkan setidaknya 162 ha lahan padi tergenang banjir dengan umur padi 10-90 HST, kemudian lahan bawang merah seluas 765,76 ha juga terdampak banjir.
Sementara di Kabupaten Kudus, sebanyak 2.776 hektare lahan padi dengan umur 10 hingga 90 HST terdampak banjir, kemudian sejumlah komoditas lainnya, seperti melon dan cabai.
“Ada 63 hektare lahan tanaman melon dan empat ha lahan cabai yang terdampak (banjir) di Kudus,” katanya.
Sedangkan di Jepara, lanjut dia, tercatat lahan padi seluas 1.989 ha dengan umur 30 hingga 80 HST yang tergenang banjir.
Pemenang Pemilu Diumumkan, Demak Tenggelam
Lanjut Supriyanto, dampak banjir terparah terhadap lahan pertanian sebenarnya adalah Pati, yakni sebanyak 6.961,4 ha lahan padi di Pati tergenang banjir.
“Di Pati ada 6.961,4 ha lahan padi yang terdampak dengan umur padi 10-80 HST. Ada juga lahan jagung dengan luas 153,1 ha tergenang di Pati,” katanya.
Terangnya, data itu mungkin masih terus berkembang, mengingat banjir yang belum surut di wilayah tersebut sehingga belum bisa dipastikan puso atau kerusakan lahan akibat banjir.
Mengenai penyebab banjir, ia menjelaskan intensitas hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab banjir yang berdampak pada lahan pertanian di pesisir utara Jawa Tengah.
“Selain itu, ada sungai yang tidak bisa menampung air dan tanggul Sungai Lusi jebol lagi. Kami masih melakukan pendataan dan fasilitasi sarana penanganan banjir,” pungkasnya.