589 total views
INN NEWS – Kepergian calon gubernur Maluku Utara nomor urut 4 Benny Laos akibat ledakan speedboat di Pelabuhan regional Bobong Desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu (12/10) meninggalkan kenangan tersendiri.
Pria kelahiran 1972 ini berasal dari keluarga Tionghoa-Indonesia dengan latar belakang ekonomi yang sederhana.
Dalam berbagai kesempatan, Benny selalu menceritakan kisah hidupnya yang awalnya susah.
Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022 ini pernah bercerita jika dirinya hanya lulusan SMP dan lanjut dengan paket C. Keadaan ekonomi mengharuskan Benny putus sekolah di kelas 1 SMA.
Ia menempuh pendidikan di SD dan SMP Raja Kristus, dan sempat belajar di SMA Cor Jesu Malang sebelum berhenti untuk bekerja.
Meski begitu, berkat kegigihannya membawanya menjadi pejabat. Bahkan saat masih menjabat Bupati Pulau Morotai, Benny pernah menduduki peringkat pertama kepala daerah terkaya di Indonesia.
Selain sebagai politisi, ia juga dikenal sebagai pengusaha. Namanya tercatat sebagai Direktur Utama PT Bela Cipta Sarana dan pemilik Hotel Grand Dafam Bela Ternate. Hotel bintang 4 ini berdiri sejak 19 Desember 2007 di Kota Ternate, Maluku Utara.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2021 yang dilansir di laman KPK RI, Benny Laos tercatat memiliki harta kekayaan lebih Rp 500 miliar atau setengah triliun rupiah.
Ia tak sungkan mengeluarkan dana besar untuk pengembangan anak-anak muda di Maluku Utara berkompetisi di bidang seni musik dan sepak bola hingga di kancah nasional.
Melalui Bela Peduli yang didirikannya, Benny dan istrinya mendanai penyelenggaraan Audisi Bintang dari Timur pada 2023.
Selain di bidang seni, Benny Laos juga banyak terlibat langsung membantu para pemain sepak bola Maluku Utara. Di antaranya membantu pendanaan para pemain U13 Maluku Utara di Piala Suratin U13 pada 2024. Ia juga ikut membantu Tim Malut Selection 2023 pada Nusantara Open Cup, Desember 2023.
Pada Pilkada Maluku Utara 2024, Benny maju sebagai Calon Gubernur, kali ini berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Sarmin Sehe.
Ia didukung oleh koalisi partai yang terdiri dari PKB, NasDem, Demokrat, PPP, PAN, Gelora, PSI, dan Partai Buruh.
Sebelumnya, Benny mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Maluku Utara pada periode 2013–2018 bersama Syamsir Andili, tetapi tidak terpilih.