HomeHeadlinePoling 100 Hari Kerja Prabowo Gibran: Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Kembali 

Poling 100 Hari Kerja Prabowo Gibran: Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Kembali 

Published on

spot_img

 530 total views

INN NEWS – Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan bergizi kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun, program ini juga menghadapi beberapa kendala saat berjalan baru-baru ini.

Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan mulai berjalan pada 2 Januari 2025, namun beberapa sekolah masih belum melaksanakan program ini.

Meskipun memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun, namun beberapa sekolah masih mengeluhkan keterbatasan anggaran untuk melaksanakan program ini.

Beberapa sekolah juga mengeluhkan tentang kualitas makanan yang disediakan, yang dianggap tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak.

Berdasarkan polling pembaca INN yang dilakukan sejak 21 Januari hingga 27 Januari 2025, terdapat beberapa rekomendasi soal program ini.

Dari 300 pembaca, 47,4% merasa perlu dikaji kembali, yaitu sekitar 142 orang. Sementara itu, 36,8% optimis, yaitu sekitar 111 orang, dan 16,8% merasa anggarannya diahlikan ke program lain, yaitu sekitar 50 orang.

Poling pembaca INN soal Program Makan Bergizi Gratis (Istimewa)

Pembaca INN juga memberikan saran bahwa pemerintah harus tepat sasaran dalam melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis.

 “Makan bergizi gratis harus tepat sasaran,” kata seorang pembaca.

Baca juga:

Poling 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran: Pemerintah Sarat Kepentingan Berantas Korupsi

“Makan bergizi gratis HANYA bagi sekolah anak2 yg dianggap tidak mampu saja,” komentar pembaca lainnya.

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.