HomeHeadlinePoling 100 Hari Kerja Prabowo Gibran: Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Kembali 

Poling 100 Hari Kerja Prabowo Gibran: Makan Bergizi Gratis Perlu Dikaji Kembali 

Published on

spot_img

 758 total views

INN NEWS – Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan bergizi kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun, program ini juga menghadapi beberapa kendala saat berjalan baru-baru ini.

Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan mulai berjalan pada 2 Januari 2025, namun beberapa sekolah masih belum melaksanakan program ini.

Meskipun memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun, namun beberapa sekolah masih mengeluhkan keterbatasan anggaran untuk melaksanakan program ini.

Beberapa sekolah juga mengeluhkan tentang kualitas makanan yang disediakan, yang dianggap tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak.

Berdasarkan polling pembaca INN yang dilakukan sejak 21 Januari hingga 27 Januari 2025, terdapat beberapa rekomendasi soal program ini.

Dari 300 pembaca, 47,4% merasa perlu dikaji kembali, yaitu sekitar 142 orang. Sementara itu, 36,8% optimis, yaitu sekitar 111 orang, dan 16,8% merasa anggarannya diahlikan ke program lain, yaitu sekitar 50 orang.

Poling pembaca INN soal Program Makan Bergizi Gratis (Istimewa)

Pembaca INN juga memberikan saran bahwa pemerintah harus tepat sasaran dalam melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis.

 “Makan bergizi gratis harus tepat sasaran,” kata seorang pembaca.

Baca juga:

Poling 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran: Pemerintah Sarat Kepentingan Berantas Korupsi

“Makan bergizi gratis HANYA bagi sekolah anak2 yg dianggap tidak mampu saja,” komentar pembaca lainnya.

Artikel Terbaru

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Mengapa Iran dan Israel dalam Konflik yang Berlarut? Ini Sejarahnya!

INN INTERNASIONAL - Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi salah satu ketegangan geopolitik paling kompleks di Timur Tengah. 

artikel yang mirip

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.