HomeRisetRapor Merah 100 Hari Prabowo-Gibran: Ekonomi Terpuruk, Diprediksi Kontraksi

Rapor Merah 100 Hari Prabowo-Gibran: Ekonomi Terpuruk, Diprediksi Kontraksi

Published on

spot_img

 1,028 total views

RISET – Riset & Survei terbaru dari LPEM FEB UI menunjukkan bahwa mayoritas pakar ekonomi menilai kondisi ekonomi Indonesia memburuk sejak pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan.

Dalam survei ini, “55% pakar menyatakan ekonomi lebih buruk dibanding tiga bulan sebelumnya,” sementara hanya satu responden yang melihat adanya perbaikan.

Lebih dari separuh responden juga memperkirakan ekonomi “akan terus melemah di periode mendatang,” dengan rata-rata skor -0.36, menunjukkan prediksi kontraksi. Inflasi saat ini relatif stabil, tetapi mayoritas pakar memperkirakan tekanan harga “akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.”

Di sektor ketenagakerjaan, “19 dari 42 pakar menilai pasar tenaga kerja semakin buruk,” dengan rata-rata skor -0.86, yang mengindikasikan semakin sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak.

Baca juga:

Ekonomi Memburuk di Awal Pemerintahan Baru

Kondisi ini diperparah dengan iklim bisnis yang juga dinilai menurun, di mana “57% pakar menilai dunia usaha semakin lesu.”

Kebijakan Ekonomi Tidak Meyakinkan, Stabilitas Politik Memburuk

Evaluasi terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan hasil yang sangat negatif.

“Sebanyak 88% pakar menilai kebijakan fiskal tidak efektif,” dengan rata-rata skor -1.05, mencerminkan kebutuhan akan perubahan strategi.

Dari sisi politik, kondisi semakin mengkhawatirkan.

“Sebanyak 28 dari 42 pakar menilai stabilitas politik memburuk,” sementara “tidak ada satu pun responden yang melihat perbaikan.” Korupsi juga menjadi perhatian utama, dengan mayoritas pakar menilai situasi “semakin memburuk atau stagnan.”

Dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, mayoritas pakar ekonomi memberikan rapor merah, dengan rata-rata skor -1.17, mencerminkan skeptisisme yang tinggi terhadap efektivitas kebijakan ekonomi mereka.

Jika situasi ini tidak segera ditangani, Indonesia berisiko menghadapi perlambatan ekonomi yang lebih dalam.

Oleh: Tim Riset Imadeo

Sumber: 

LPEM Economic Expert Survey – Semester I 2025, LPEM FEB UI.

 

 

Artikel Terbaru

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...

Ortu SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Lebih Pilih Dapur Sehat Rp10 Ribu daripada MBG Gratis

Solo, innindonesia.com – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, sekelompok orang tua siswa di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, justru memilih opsi mandiri. 

artikel yang mirip

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

Regionalisme sebagai Penahan Benturan Globalisme dan Nasionalisme

Dunia sedang bergerak menuju era multipolar yang kompleks. Jika pada masa Perang Dingin peta...