HomeTrendingJawa Tengah dan Australia Jajaki Kerja Sama Energi Terbarukan

Jawa Tengah dan Australia Jajaki Kerja Sama Energi Terbarukan

Published on

spot_img

 304 total views

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bertemu dengan Bendahara dan Menteri Perdagangan dan Investasi Queensland, Australia, Cameron Dick, di Puri Gedeh baru-baru ini guna memperkuat dan meningkatkan kerja sama Jateng dengan Negara Bagian Queensland itu.

Hubungan Jateng dengan negara bagian Queensland itu sudah terjalin kurang lebih 32 tahun. Di antaranya dalam bidang investasi dan energi baru terbarukan (EBT).

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kunjungan dari delegasi Queensland. Kita senang karena sudah puluhan tahun lebih kita bekerja sama, dan hasilnya bagus,” kata Ganjar, seusai pertemuan.

Ganjar menuturkan, potensi kerja sama yang akan ditingkatkan di masa depan antara lain terkait dengan energi baru terbarukan. Dalam pertemuan itu, Ganjar menyampaikan, Australia merupakan tetangga dekat Indonesia.

Kedua negara ini harus dapat bekerja sama dalam berbagai bidang, untuk menghadapi tantangan dunia yang berubah dengan cepat. Di antaranya masalah pangan, energi ramah lingkungan, dan perubahan iklim.

“Kita harus mencari jalan keluar untuk kebutuhan masyarakat. Energi dan pangan harus bisa dipenuhi. Kita harus menjalin kerja sama dalam kaitan dengan era ekonomi baru,” ujarnya, saat berdialog dengan Cameron Dick.

Ganjar menambahkan, saat ini Indonesia mulai mengembangkan ekosistem untuk energi baru terbarukan. Ekosistem itu akan dimulai dari Jawa Tengah. Maka dari itu, kerja sama antara Indonesia dengan Australia sangat penting, untuk menciptakan leader dalam industri baterai.

Apalagi, Indonesia memunyai nikel dan Australia memiliki teknologi, yang dapat dikembangkan bersama. Begitu juga dengan Waste to Energy (WTE) yang mulai dikembangkan di Jawa Tengah.

“Mudah-mudahan hubungan antara Queensland dengan Provinsi Jawa Tengah makin baik, hubungan Indonesia dengan Australia makin baik, karena Australia adalah tetangga penting buat Indonesia, agar kerja sama bisa ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Bendahara dan Menteri Perdagangan dan Investasi Queensland, Australia, Cameron Dick, mengatakan kedatangan ke Jawa Tengah untuk merayakan 32 sister province antara Queensland dengan Jawa Tengah. Selama puluhan tahun, kedua pihak telah saling membantu dalam membangun ekonomi.

“Kedatangan hari ini juga untuk menekankan lagi dan menegaskan tentang hubungan antara kedua provinsi, dan juga untuk menginisiasi kerja sama di masa depan, utamanya tentang energi terbarukan,” katanya.

Ia juga menanggapi tentang perubahan iklim yang terjadi di dunia. Maka dari itu pengembangan energi baru terbarukan yang mulai dirintis di Jawa Tengah dan Indonesia, menjadi hal penting.

Itu menjadi harapan dan potensi kerja sama ke depan. Misalnya, pengembangan WTE di Jawa Tengah yang dinilai sesuai dengan kondisi yang ada di Queensland.

“Populasi di Queensland sangat besar, sehingga potensi polusi dari sampah juga besar. Waste to Energy dapat menjadi pilihan untuk mengatasi hal itu, sekaligus memenuhi kebutuhan energi,” katanya.

Ganjar menambahkan, sister province dengan Queensland, telah memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak. Misalnya, saat pandemi Covid-19, Queensland memberikan bantuan yang sangat besar bagi Jawa Tengah, termasuk mengirimkan alat-alat kesehatan.

Di bidang kesehatan, terakhir Queensland juga memberikan bantuan berupa ambulans apung ke Provinsi Jawa Tengah.

Pemerintah Queensland juga memberikan bantuan dan investasi lain kepada Provinsi Jawa Tengah, pada beberapa sektor yang lain.

Pada sektor ekonomi, Queensland memberikan bantuan modal untuk para pelaku UMKM di Jawa Tengah. Kemudian di bidang sosial, berupa bantuan kursi roda bagi anak-anak dengan cerebral palsy.

Selain itu, juga kerja sama dalam bidang pendidikan, baik melalui lembaga pendidikan atau yang diberikan secara langsung.

Artikel Terbaru

UU TNI Tak Hanya Ancam Demokrasi tapi Rugikan Pembangunan Daerah

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. dengan tegas mengkritik Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang telah disahkan hari ini dalam Rapat Paripurna ke-15 masa persidangan tahun 2024-2025 DPR RI.

Rupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

INN NEWS - Sepekan setelah perdagangan pasar modal sempat dihentikan akibat koreksi tajam, nilai tukar rupiah kembali terpuruk ke level terendah pasca-pandemi Covid-19.

UU TNI, Ketua MKMK: Cacat Legislasi, Baru Pernah Setertutup Ini

INN NEWS - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), I Dewa Gede Palguna, mengkritik keras proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja disahkan. 

Danantara Masih Tetap Direspon Negatif oleh Pasar

INN NEWS - Danantara, sebagai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, mendapat respons negatif dari pasar karena beberapa faktor yang saling berkaitan, berdasarkan sentimen dan analisis yang berkembang hingga saat ini, 26 Maret 2025. 

artikel yang mirip

UU TNI Tak Hanya Ancam Demokrasi tapi Rugikan Pembangunan Daerah

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. dengan tegas mengkritik Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang telah disahkan hari ini dalam Rapat Paripurna ke-15 masa persidangan tahun 2024-2025 DPR RI.

Rupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

INN NEWS - Sepekan setelah perdagangan pasar modal sempat dihentikan akibat koreksi tajam, nilai tukar rupiah kembali terpuruk ke level terendah pasca-pandemi Covid-19.

UU TNI, Ketua MKMK: Cacat Legislasi, Baru Pernah Setertutup Ini

INN NEWS - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), I Dewa Gede Palguna, mengkritik keras proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja disahkan.