HomeGaya HidupNgemis Online di TikTok: Fenomena dan Kontroversinya

Ngemis Online di TikTok: Fenomena dan Kontroversinya

Published on

spot_img

 395 total views

INN News – Ngemis online di TikTok adalah praktik di mana pengguna meminta uang atau hadiah virtual dari penonton selama siaran langsung.

Mereka sering menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian, seperti menceritakan kisah sedih, memamerkan keahlian, atau tampil menarik secara fisik.

Mengapa Tren Ini Muncul?

Beberapa faktor yang mendorong munculnya tren ini antara lain:

Dukungan Komunitas: Pengguna TikTok merasa terhubung dengan kreator favorit mereka, sehingga terdorong untuk memberikan dukungan.

Kreativitas dan Hiburan: Banyak yang menganggap live ngemis sebagai bentuk hiburan yang unik dan menghibur.

Kesadaran Sosial: Beberapa kreator menggunakan platform ini untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu tertentu.

Kontroversi dan Dampak Negatif

Meskipun terlihat menarik bagi sebagian orang, praktik ini juga memicu banyak kritik. Beberapa alasannya adalah

Eksploitasi: Kreator yang menceritakan kisah sedih dianggap mengeksploitasi kesulitan hidup untuk mendapatkan uang.

Dampak Negatif pada Citra Diri: Tren ini dapat mendorong orang, terutama generasi muda, untuk mencari perhatian dengan cara yang tidak sehat.

Memperkuat Budaya Konsumtif: Sistem hadiah virtual dapat memperkuat budaya konsumtif dan membuat orang bergantung pada validasi dari orang lain.

Respons Masyarakat

Respons masyarakat terhadap fenomena ini sangat beragam. Ada yang mendukung karena menganggapnya sebagai bentuk kreativitas, namun banyak juga yang mengkritik karena dianggap merendahkan martabat dan merusak nilai-nilai sosial.

Ngemis online di TikTok adalah cerminan dari kompleksitas budaya media sosial saat ini. Di satu sisi, ini menunjukkan kekuatan komunitas online dan keinginan untuk saling membantu.

Namun, di sisi lain, praktik ini juga menimbulkan berbagai masalah etika dan sosial yang perlu dipertimbangkan.

Maka dari itu, penting untuk kita semua

Berpikir Kritis: Jangan mudah terbawa emosi saat menonton konten semacam ini.

Menjadi Konsumen Media yang Bijak: Pilih konten yang positif dan bernilai.

Menghargai Diri Sendiri: Jangan membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.