HomeGaya HidupGen Z dan Dunia Kerja: Peran Orang Tua, Dukungan atau Hambatan? 

Gen Z dan Dunia Kerja: Peran Orang Tua, Dukungan atau Hambatan? 

Published on

spot_img

 270 total views

INN NEWS – Setiap generasi memiliki gaya dan pendekatan unik di dunia kerja. Gen Z, generasi yang baru menapaki karier profesional, kini jadi bahan pembicaraan.

Meski dikenal sebagai generasi yang tech savvy dan kaya informasi, banyak dari mereka ternyata masih mengandalkan bantuan orang tua dalam proses mencari pekerjaan.

Survei dari Resume Templates di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 7074 pekerja muda meminta dukungan orang tua untuk menemukan peluang kerja, 2599 melibatkan mereka saat wawancara, dan 16”o bahkan meminta orang tua mengirimkan lamaran kerja.

Menariknya, ibu lebih dominan dibanding ayah dalam hal membantu anak melamar pekerjaan.

Namun, pakar karier seperti Francisco Tobon memperingatkan bahwa keterlibatan berlebihan dari orang tua bisa berdampak buruk pada profesionalitas anak. “Hal ini bisa menimbulkan kesan tidak mandiri dan menurunkan kredibilitas. Bos mungkin meragukan inisiatif dan kemandirian si pelamar,” ujar Francisco, dikutip dari NBC Miami.

Dukung dengan Kolaborasi, Bukan Campur Tangan

Meski begitu, Francisco tidak sepenuhnya menyalahkan Gen Z. Ia memahami tantangan ekonomi dan ketatnya persaingan kerja yang membuat generasi ini mencari dukungan dari orang tua. Sebagai solusi, ia menyarankan pendekatan kolaboratif.

“Orang tua sebaiknya mendukung dengan cara membangun, seperti membantu mengulas surat lamaran atau berlatih wawancara bersama, bukan menggantikan peran anak. Hindari menghubungi HRD atau calon bos, karena itu bisa merusak reputasi si pelamar,” tambahnya.

Survei tersebut juga mencatat bahwa 835 Gen Z merasa keberhasilan mereka dalam mendapatkan pekerjaan adalah hasil peran aktif orang tua.

 Namun, untuk menciptakan generasi muda yang mandiri dan memiliki kredibilitas, penting bagi orang tua untuk bertindak sebagai mentor, bukan pengganti.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.