No menu items!
More
    HomeUncategorizedSeruan Tolak Transmigrasi hingga Food Estate di Papua, Kali Ini dari Yogya

    Seruan Tolak Transmigrasi hingga Food Estate di Papua, Kali Ini dari Yogya

    Published on

    spot_img

     217 total views

    YOGYAKARTA – Belum lama ini himpunan mahasiswa Papua di sejumlah wilayah berunjuk rasa menolak program Transmigrasi Reguler hingga Food Estate yang rencana dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di Papua.

    Kali ini datang dari Yogyakarta oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang demo di Kusumanegara, Kota Jogja, pada Minggu, 1 Desember 2024.

    Dari informasi yang dihimpun oleh INN Indonesia, AMP menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintahan Prabowo.

    Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB itu  menyuarakan penolakan terhadap program transmigrasi reguler di Papua

    “Program ini merupakan bentuk penghancuran secara perlahan terhadap keberadaan orang asli Papua. Pemerintah Indonesia melalui kebijakan ini berusaha lepas tangan atas masalah pemiskinan struktural yang terjadi akibat perampasan tanah di berbagai wilayah,” kata salah satu peserta aksi.

    Tak hanya itu, masa juga menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berjalan sejak masa pemerintahan Jokowi.

    Mereka mengkritik PSN sebagai langkah pembangunan industri strategis dan infrastruktur bernilai investasi tinggi yang dikelola bersama oleh pemerintah dan oligarki.

    AMP bersama dengan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, menyampaikan beberapa tuntutan dalam aksi ini.

    Mereka meminta penghentian program transmigrasi ke Papua, penolakan terhadap kebijakan Otonomi Khusus, dan penghentian pembentukan daerah otonomi baru.

    “Kami juga menyerukan hak untuk menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi West Papua, pembebasan tahanan politik tanpa syarat, serta penarikan seluruh personel militer dari wilayah tersebut. Selain itu, kami menolak proyek strategis nasional seperti cetak sawah dan penanaman tebu di Merauke yang merampas tanah adat masyarakat Papua,” kata seorang demonstran dalam orasinya.

    Aksi unjuk rasa ini sempat ricuh antara masa dan pihak kepolisian.

    Artikel Terbaru

    Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

    JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

    Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

    INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

    Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

    JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

    Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

    INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

    artikel yang mirip

    Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

    JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

    Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

    INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

    Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

    JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.