151 total views
INN Internasional – Indonesia telah secara resmi mengumumkan bergabung dengan BRICS, sebuah kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memperkuat pengaruh Indonesia di kancah internasional, namun tidak lepas dari berbagai tantangan dan potensi dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Berikut tantangan yang akan dihadapi Indonesia usai bergabung BRICS berdasarkan pandangan ekonomi yang dihimpun INN Indonesia dari berbagai sumber resmi.
Keseimbangan Diplomatik
Pengamat ekonomi dari Digital Center of Economic and Law Studied (Celios) mengatakan bahwah bergabungnya Indonesia dengan kelompok ini dapat mengubah dinamika hubungan internasional Indonesia.
“Bergabung dengan BRICS dapat mengubah dinamika hubungan internasional dan diplomasi Indonesia,” ujar Nailul.
“Menganalisis bagaimana keanggotaan ini akan mempengaruhi hubungan dan stabilitas regional menjadi penting untuk memahami dampak jangka panjangnya.”tambahnya.
Persepsi Barat
Wijayanto Samirin, Ekonom Senior dari Universitas Paramadina mengatakan, bergabungnya Indonesia ke BRICS, ada risiko negara-negara Barat akan memandang Indonesia sebagai bagian dari kelompok revisionis.
“Yang ingin merombak tatanan dunia yang didominasi Barat,” kata Wijayanto.
Ketergantungan Ekonomi
Sementara itu dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas Virtuous Setyaka mewanti-wanti ketergantungan ekonomi.
“Risiko ketergantungan baru terhadap ekonomi BRICS adalah tantangan nyata. Jika salah satu negara mengalami krisis atau konflik, ini dapat berdampak langsung pada stabilitas ekonomi Indonesia,” jelas Virtuous.
Dampak Negatif Potensial
Hubungan dengan AS dan Sekutunya hingga Perang Dagang
Menurut Idil Syawfi dari Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia mungkin akan menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat.
“Indonesia mungkin akan menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat, terutama jika dianggap sebagai pergeseran menuju kubu non-Barat,” menurut Idil.
Ini juga bisa terimbas kepada perang dagang Amerika Serikat-Cina.