HomeGaya HidupLagu 'Semua Kisah Kita di Solo' dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta...

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

Published on

spot_img

 308 total views

SOLO – Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul “Semua Kisah Kita di Solo”.

Lagu ini dirilis pada 17 Februari 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-280 Kota Solo, dan menjadi kelanjutan dari semangat yang pernah ia tuangkan dalam karya sebelumnya, “Rindu Solo”.

Gala Premiere “Semua Kisah Kita di Solo” di Platinum Cineplex Pakuwon Mall Solo Baru, Rabu, 26 Maret 2025 pukul 19.00 WIB dan akan tayang di YouTube Elizabeth Sudira, Kamis, 27 Maret 2025.

Untuk diketahui, kedua lagu ini memiliki benang merah yang sama: mengajak pendengar untuk mengenang keindahan, kenangan, dan kehangatan yang ditawarkan oleh Kota Solo.

Latar Belakang Lagu

Melalui akun Instagram pribadinya, @elizabethsudir, Elizabeth kerap berbagi cerita di balik proses kreatifnya. Dalam salah satu unggahannya terkait “Semua Kisah Kita di Solo”, ia mengungkapkan bahwa lagu ini terinspirasi dari memori kolektif orang-orang yang pernah tinggal atau sekadar singgah di Solo.

Elizabeth menulis bahwa ia ingin lagu ini menjadi cerminan dari pengalaman emosional yang melekat pada kota tersebut—baik itu kisah cinta, persahabatan, atau momen sederhana yang membekas di hati.

Ia juga menyebutkan bahwa lagu ini adalah undangan untuk kembali merasakan kebersamaan dan kehangatan Solo, sebagaimana yang ia gambarkan dalam lirik seperti “teguk kampul sambil kumpul, bicarakan angan-angan sampai malam.”

Elizabeth juga menegaskan bahwa “Semua Kisah Kita di Solo” bukan sekadar kelanjutan dari “Rindu Solo”, tetapi juga sebuah pengembangan narasi. Jika “Rindu Solo” yang dirilis pada 2019 lebih menonjolkan kerinduan personal dan kesederhanaan kota, maka lagu terbaru ini memperluas cakrawala emosi dengan menggambarkan Solo sebagai tempat di mana berbagai kisah hidup tercipta.

Dalam unggahan Instagram-nya, ia berbagi bahwa proses penulisan lagu ini melibatkan kolaborasi dengan produser Tommy Widodo dan label Tiga Musik, yang membawa nuansa pop ceria dengan sentuhan khas Solo.

Konteks dan Makna Lagu

“Semua Kisah Kita di Solo” membawa pendengar pada perjalanan nostalgia yang hangat. Lagu ini tidak hanya berbicara tentang cinta romantis, tetapi juga kebersamaan dalam momen-momen sederhana like nongkrong sambil menikmati es teh kampul, berbagi impian bersama teman, atau sekadar menikmati malam di kota yang penuh budaya ini.

Elizabeth dengan cerdas memadukan aransemen musik pop modern yang easy listening dengan elemen lokal, menciptakan harmoni yang terasa segar namun tetap membumi.

Sebagai bagian dari semangat “Rindu Solo”, lagu ini mempertahankan esensi kecintaan terhadap Solo yang telah menjadi ciri khas Elizabeth. Dalam wawancara yang dibagikan melalui Instagram-nya, ia menjelaskan bahwa Solo baginya adalah kanvas emosi tempat di mana kisah-kisah kecil sehari-hari menjadi luar biasa.

Lirik-lirik dalam “Semua Kisah Kita di Solo” mengajak pendengar untuk mengenang kembali memori mereka sendiri, sekaligus merayakan identitas Solo sebagai kota yang ramah, hangat, dan penuh cerita.

Perjalanan Karier Elizabeth dan Hubungannya dengan Solo

Elizabeth Sudira bukan nama baru di dunia musik Solo. Sejak merilis “Rindu Solo” pada 2019, ia telah berhasil menarik perhatian ribuan pendengar, dengan lagu tersebut mencapai ratusan ribu penonton di YouTube.

Kesuksesan “Rindu Solo” bahkan menjadikannya ikon promosi pariwisata Kota Solo, didukung oleh Pemerintah Kota Surakarta. Lagu tersebut, yang ditulis hanya dalam empat menit berdasarkan pengalaman pribadinya, menggambarkan kerinduan mendalam pada kota kelahirannya sebuah tema yang kini diperluas dalam “Semua Kisah Kita di Solo”.

Dari Instagram-nya, Elizabeth juga sering membagikan momen saat tampil di berbagai acara budaya Solo, seperti Solo International Performing Arts (SIPA) 2019, di mana ia menjadi maskot.

Ia menegaskan bahwa sebagai Putri Solo, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk terus mengangkat nama kota ini melalui karya seninya. “Semua Kisah Kita di Solo” menjadi bukti komitmennya untuk menghadirkan warna baru dalam musik bertema Solo, yang selama ini didominasi genre keroncong dan campursari.

Respon Penggemar dan Ketersediaan Lagu

Sejak dirilis, “Semua Kisah Kita di Solo” telah tersedia di berbagai platform musik digital, termasuk Spotify dan YouTube, di mana video liriknya dapat dinikmati melalui kanal resmi Elizabeth Sudira.

Penggemar di Instagram @elizabethsudira memberikan respon positif, banyak yang mengaku tersentuh oleh lirik dan melodi yang membawa mereka kembali ke kenangan di Solo. Beberapa komentar menyebutkan bahwa lagu ini terasa seperti “surat cinta untuk Solo” yang menggambarkan esensi kota dengan indah.

“Semua Kisah Kita di Solo” adalah karya yang memperkuat posisi Elizabeth Sudira sebagai seniman yang berdedikasi untuk Solo. Dengan mengusung semangat yang sama seperti “Rindu Solo”, lagu ini tidak hanya menjadi pengingat akan keindahan Kota Bengawan, tetapi juga undangan untuk merayakan setiap kisah yang pernah tercipta di sana.

Melalui unggahan di Instagram-nya, Elizabeth berharap lagu ini dapat diterima dan dicintai sebagaimana pendahulunya, sekaligus menjadi warna baru dalam khazanah musik Indonesia yang bertema lokal. Bagi siapa saja yang pernah menyentuh Solo dengan hati, lagu ini adalah pengantar sempurna untuk bernostalgia.

 

 

 

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.