HomeHeadline4 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Selamat, Puluhan Masih Hilang Usai Kapal...

4 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Selamat, Puluhan Masih Hilang Usai Kapal Tenggelam di Selat Bali

Published on

spot_img

 1,123 total views

INN NEWS – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di lintasan Ketapang-Gilimanuk tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.20 WIB, hanya 25 menit setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB.

Kapal tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.

Hingga Kamis (3/7/2025) pukul 08.07 WITA, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan 14 korban selamat, termasuk empat penumpang yang ditemukan lebih awal pada pukul 05.15 WITA di Perairan Cekik, Bali.

Keempat penumpang tersebut adalah Saroji (47 tahun), Mansur (40 tahun), dan Romi Alga Hidayat, ketiganya dari Blimbingsari, Banyuwangi, serta Sandi (44 tahun) dari Genteng, Banyuwangi.

Mereka menyelamatkan diri menggunakan sekoci kapal dan saat ini berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan.

Selain itu, laporan terbaru menyebutkan nelayan menemukan 21 korban di Perairan Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara, dengan rincian 18 orang selamat dan 3 orang meninggal dunia.

Namun, informasi ini masih memerlukan konfirmasi resmi dari pihak berwenang.Dari total 65 penumpang dan kru, masih ada puluhan orang yang belum ditemukan.

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, KSOP, TNI AL, Polairud, BPBD, dan instansi terkait lainnya, terus melakukan pencarian di perairan dan pesisir Selat Bali. Pencarian terkendala oleh cuaca buruk, dengan ombak setinggi 1,7 hingga 2,5 meter dan kondisi gelap pada malam hari.

Kepala KSOP Tanjungwangi, Banyuwangi, Ni Putu Cahyani, menyatakan bahwa kapal sempat mengeluarkan panggilan darurat pada pukul 23.17 WIB, diduga akibat kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.

Lokasi pasti tenggelamnya kapal diperkirakan lebih dekat ke daratan Banyuwangi, dengan koordinat terakhir tercatat di -08°09.371′ LS dan 114°25.1569′ BT.

Pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab pasti kecelakaan, meskipun kebocoran mesin menjadi dugaan awal.

Operasi pencarian masih berlangsung intensif, dengan 10 kapal, termasuk dua unit dari Basarnas, dua unit KSOP, dua kapal dari perusahaan yang sama (KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dan 5888), dua KRI, satu kapal Satpolairud, dan satu kapal tunda, dikerahkan untuk menyisir lokasi.

Ambulans dan tim medis juga disiagakan di Pelabuhan Ketapang untuk menangani korban yang ditemukan.

Keluarga korban mulai berdatangan ke Pelabuhan Ketapang untuk mendapatkan informasi terkini, beberapa di antaranya melakukan panggilan video dengan korban selamat.

Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk mempercepat proses evakuasi dan investigasi penyebab kecelakaan ini.

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...